Kamis, 22 Oktober 2009

Edible vaccine (Vaksin yang dapat dimakan)



Istilah vaksin sudah menjadi hal yang sudah tidak asing dalam pendengaran kita. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar". Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker). Vaksinasi telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu. Apabila penyakit berjangkit, vaksinasi muncul dalam benak kita. Ia adalah suntikan kesehatan yang dianggap dokter (bahkan lembaga kesehatan negara) sangat penting sebagai pelindung dari serangan penyakit.
Tujuan Vaksinasi adalah meniru proses penularan penyakit alami dengan kaidah tiruan. Vaksin itu sendiri adalah suntikan yang mengandung berbagai jenis racun yang dimasukan kedalam tubuh. Jika anda menyangka vaksin dapat membasmi kuman atau bebas dari kuman, dugaan anda meleset.
Secara unum, vaksin dibedakan menjadi vaksin bakteri dan vaksin virus. Contoh vaksin bakteri adalah vaksin TT, vaksin DT, vaksin DTP, vaksin BCG Kering, vaksin Td, vaksin DTP-HB, dan sebagainya. Contoh vaksin virus adalah vaksin Polio, vaksin Campak, vaksin Hepatitis B, dan sebagainya.
Pernahkah anda mendengar adakah vaksin yang dapat dimakan? Jawabannya tentu ada. Vaksin diproduksi melalui fermentasi hasil bakteri atau dalam kultur sel hewan, yang seringkali menyebabkan biaya pembuatannya menjadi tinggi. Inilah yang mencegah penggunaan vaksin secara meluas, khususnya di negara sedang berkembang yang menghadapi permasalahan penyimpanan serta transportasi vaksin. Dengan begitu tercipta kebutuhan untuk menciptakan produksi dan sistem pengiriman vaksin alternatif, dan itu adalah vaksi yang dapat dimakan (edible vaksin). Antigen sejumlah patogen diperkenalkan dan diintegrasikan secara stabil ke dalam genom tanaman-tanaman pilihan, dan diekspresikan untuk menghasilkan antigen. Dengan begini bagian tumbuhan tertentu dapat dimakankan ke hewan atau manusia untuk keperluan imunisasi. Penelitian vaksin yang dapat dimakan saat ini diarahkan ke penyakit-penyakit yang diderita manusia, dengan penekanan khusus pada negara-negara yang sedang berkembang. Berikut ini adalah nama-nama penyakit yang sedang dibuatkan edible vaccine-nya:
• Penyakit yang disebabkan bakteri: diare.
• Penyakit yang disebabkan kuman virus: rinderpest, rabies, dan hepatitis.
• Penyakit epidemik akut: gastroenteritis.
(Pengarang:Varsney L.R.; Nair J.S.; Bhiwagade D.A. Ringkasan oleh:FredainG21)
http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin